axioo

Kalau kamu sedang galau memilih laptop gaming lokal dengan performa ganas tapi harga tetap ramah di dompet, dua nama ini pasti bikin kamu kepikiran: AXIOO Pongo 750 dan AXIOO Pongo 775.

Keduanya sama-sama datang dari brand lokal kebanggaan tanah air yang makin agresif menggempur pasar laptop gaming kelas menengah.

Tapi, mana yang lebih worth it?

Tenang, kamu nggak perlu lagi ngubek-ngubek review di YouTube sampai dini hari. Artikel ini akan membedah tuntas Pongo 750 dan Pongo 775 dari segala sisi dari performa, desain, fitur tambahan, sampai hal-hal kecil yang biasanya luput dari perhatian, tapi penting banget buat pemakaian sehari-hari. Siap?

Yuk kita mulai pertarungannya!

Perbandingan AXIOO Pongo 750 vs Pongo 775

Berikut ini adalah perbandingan AXIOO Pongo 750 vs Pongo 775:

Desain dan Build Quality: Siapa yang Lebih Gagah dan Gahar?

Pertama-tama mari kita bicara penampilan, karena siapa sih yang nggak mau laptop gaming yang kelihatan keren di meja?

Axioo Pongo 750 menawarkan tampilan yang sangat minimalis dan clean, dibalut material polikarbonat kokoh dengan aksen hitam maroon di area keyboard kesannya modern dan elegan, cocok bagi gamer yang ingin gaya profesional tanpa terlalu mencolok.

Desain clamshell-nya ramping dan ringan (2,14 kg), ditunjang layar IPS 15,6″ FHD 144 Hz yang bezel-nya tipis di tiga sisi, dan ventilasi pendingin tersembunyi rapi, menunjukkan perhatian pada kelancaran aliran udara tanpa mengganggu estetika.

Build quality-nya solid meski berbahan plastik, kesan premium tetap terasa, bahkan Pongo 750 meraih penghargaan “Best Value Gaming Laptop” di IGA 2024 karena kombinasi performa dan ketahanan bodinya.

Sementara itu, Axioo Pongo 775 hadir sebagai upgrade total dengan tampilan yang lebih agresif dan premium berukuran bodi 16″ QHD+ 180 Hz menonjolkan aura futuristik dan profesional sekaligus.

Bodinya terbuat dari polimer yang lebih tebal serta diberi ventilasi dua kipas dan lima heatpipe, menunjukkan struktur fisik yang lebih kuat dan tahan tekanan panas saat penggunaan berat.

Bobotnya sedikit naik menjadi sekitar 2,35 kg, namun masih cukup portabel untuk laptop gaming setinggi kelasnya.

Intinya, jika kamu ingin laptop gaming yang tampak elegan, ringan, dan solid tanpa terlalu banyak ornamen Pongo 750 adalah pilihan yang gagah dan penuh gaya.

Namun jika kamu suka penampilan lebih tegas, layar lebih besar, dan struktur build yang lebih heavy duty, Pongo 775 menyajikan sosok yang jauh lebih gahar dan memukau.

Yang menarik, meskipun Pongo 750 lebih “gamer banget” dari tampangnya, Pongo 775 justru terasa lebih dewasa dan profesional.

Cocok buat kamu yang nggak mau terlalu mencolok saat bawa laptop ke kampus atau kantor, tapi masih pengen performa kelas gaming.

Nah, Kalau kamu tipe “tampil total”, Pongo 750 bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu lebih suka tampilan cool tapi kalem, Pongo 775 is the way.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Laptop ADVAN AI Gen Ultra Terbaru

Layar dan Visual: Siapa yang Bikin Mata Lebih Puas?

Mau dipakai buat kerja, nonton anime, atau main Valorant 8 jam nonstop, layar adalah senjata utama. Dan di sinilah perbedaan keduanya mulai terasa.

Axioo Pongo 750 hadir dengan layar 15,6″ Full HD (1920 × 1080) IPS ber-refresh rate 144 Hz.

Panelnya cukup tajam dan responsif untuk gaming dan nonton anime, dengan sudut pandang luas dan kemampuan anti-glare meski hanya mampu 59‑60 % dari gamut sRGB, kurang ideal untuk editing warna presisi, tetapi nyaman untuk tugas umum dan game seperti Valorant.

Kecerahan layar sekitar 254 nits juga sudah cukup baik untuk penggunaan indoor.

Sebaliknya, Pongo 775 menghadirkan pengalaman visual upgrade besar: layar 16″ beresolusi QHD+ (2560 × 1600) dengan refresh rate 180 Hz memanjakan mata dengan gambar lebih tajam, detail lebih tinggi, dan transisi frame sangat mulus dalam durasi panjang.

Panel QHD+ 180 Hz juga ideal untuk produktivitas dan menikmati anime atau video berkualitas tinggi, karena menawarkan kerapatan piksel lebih baik dan ruang layar yang lebih lapang.

Jadi, untuk penggunaan intensif seperti kerja panjang, streaming anime, dan bermain Valorant nonstop 8 jam, Pongo 775 jelas lebih memuaskan di mata: resolusi lebih tinggi, frame rate lebih lancar, dan layar lebih luas memberikan kenyamanan visual ekstra meskipun Pongo 750 sudah cukup solid untuk kebutuhan standar.

Performa dan Dapur Pacu: Siapa yang Paling Galak?

Ini bagian paling krusial: performa. Karena percuma dong laptop keren kalau lemot pas multitasking atau ngelag pas war momen penting?

Axioo Pongo 750 ditenagai oleh Intel Core i7‑13620H dan NVIDIA RTX 4050 (6 GB, TGP ~100 W), didukung RAM DDR4 dual-channel 16 GB dan SSD NVMe Gen 4.

Hasil benchmark Geekbench menunjukkan skor tinggi: sekitar 2.432 untuk single-core dan 11.417 untuk multi-core, menandakan performa CPU yang tangguh untuk multitasking, rendering, dan gaming non‑AAA hemat sumber daya.

Setelah diuji dengan game seperti Tekken 7, Forza Horizon 5, dan Black Myth: Wukong, RTX 4050 mampu menjaga frame rate stabil di preset medium–tinggi, memberikan pengalaman gameplay halus terutama di Valorant atau esports-style game.

Di sisi lain, Axioo Pongo 775 membawa peningkatan performa yang signifikan.

Masih menggunakan CPU yang sama Intel i7‑13620H namun dipasangkan GPU NVIDIA RTX 5070 Laptop dengan memori GDDR7 8 GB dan TGP 115 W.

Konfigurasi ini jauh lebih bertenaga, memungkinkan jalannya game AAA di setting tinggi hingga ultra dengan frame rate lebih stabil dan kualitas grafis yang lebih kaya.

RAM DDR5 16 GB 5600 MHz dan SSD NVMe PCIe Gen 4 (512 GB, dual-slot) semakin mendukung sistem lebih responsif saat membuka banyak aplikasi atau melakukan tugas berat seperti rendering video.

Jadi, jika kamu membutuhkan performa “galak” untuk war Valorant berjam-jam, multitasking berat, atau gaming AAA tingkat tinggi, Pongo 775 jelas berada di level atas.

Sementara Pongo 750 sudah sangat layak untuk gaming dan produktivitas standar, Pongo 775 memberikan loncatan performa yang lebih agresif dan siap menghadapi tuntutan berat.

Boom! Di atas kertas, Pongo 775 menang telak. Core lebih banyak, generasi lebih baru, RAM lebih cepat, dan GPU yang udah pakai arsitektur Ada Lovelace dari NVIDIA—lebih hemat daya dan lebih powerful.

Benchmark sintetis juga menunjukkan Pongo 775 unggul 20–30% di hampir semua lini, termasuk rendering, encoding video, dan FPS di game AAA seperti Cyberpunk 2077 dan Forza Horizon 5.

Nah, Kalau kamu gamer serius, video editor, atau multitasker berat, Pongo 775 adalah pilihan mutlak.

Tapi kalau kamu cukup puas main Genshin di medium setting, Pongo 750 tetap bisa ngacir.

Suhu dan Pendinginan: Siapa yang Lebih Adem?

AXIOO mengklaim sistem pendingin mereka telah ditingkatkan untuk versi Pongo terbaru. Tapi benarkah?

Axioo Pongo 750

Dari ulasan resmi KotakGame, suhu idle saat penggunaan ringan mencapai sekitar 48 °C, dan saat full-load bisa naik ke sekitar 82 °C.

Itu tergolong baik untuk laptop gaming di kisaran harganya, menunjukan sistem pendingin yang terdiri dari satu kipas dan beberapa heatpipe cukup efisien untuk menjaga suhu tetap wajar.

Axioo Pongo 775
Belum banyak data suhu dari pengujian independen tersedia.

Namun, Axioo menyematkan konfigurasi pendinginan yang lebih unggul: dua kipas (dual-fan) dan lima heatpipe, dibandingkan Pongo 750 yang sistem pendinginnya lebih sederhana.

Ini seharusnya secara teori menurunkan suhu CPU dan GPU selama beban berat, serta menjaga stabilitas tinggi pada sesi gaming panjang.

Meskipun belum ada data suhu pasti dari pengujian pihak ketiga, struktur pendinginan yang lebih kompleks ini layak diharapkan bisa menjaga suhu tetap lebih rendah dan stabil saat digunakan lama atau pada performa tinggi.

Jadi, jika kamu mencari opsi yang lebih ‘adem’ untuk war Valorant atau gaming panjang, Pongo 775 punya potensi lebih baik jika implementasinya sesuai klaim.”

Fitur tambahan seperti “Silent Mode” di Pongo 775 juga bikin laptop ini bisa diajak kerja malam tanpa mengganggu tetangga sekosan.

Juara Pendinginan: Pongo 775. Adem, sunyi, dan efisien.

Fitur Tambahan dan Port: Mana yang Lebih Fungsional?

Banyak orang lupa soal ini, padahal jumlah dan jenis port bisa jadi penentu pengalaman pemakaian.

Fitur

AXIOO Pongo 750

AXIOO Pongo 775

Port USB

3x USB-A 3.2 Gen 1

2x USB-A, 1x USB-C (PD & Display)

HDMI

Ada (1.4)

Ada (2.1) – support 4K 120Hz

LAN

Gigabit LAN

Gigabit LAN

Audio Jack

Yes

Yes

Keyboard

RGB Single Zone

RGB Multi-Zone + Customizable

WiFi

WiFi 5

WiFi 6 + Bluetooth 5.2

Pongo 775 benar-benar dibekali untuk era modern: USB-C bisa untuk charging dan output video. HDMI versi 2.1 juga jadi nilai plus buat kamu yang mau pakai layar eksternal dengan refresh rate tinggi.

Daya Tahan Baterai: Siapa yang Lebih Tahan Lama?

Kita semua tahu laptop gaming bukan juara soal baterai. Tapi tetap saja, siapa yang lebih irit bisa jadi nilai tambah.

Axioo Pongo 750 dan Pongo 775 sama-sama dipersenjatai baterai 54 Wh dalam konfigurasi 4‑cell Li‑ion, jadi dari segi kapasitas mentah keduanya setara.

Namun, penggunaan komponen yang lebih haus daya seperti GPU RTX 5070 dan layar QHD+ 180 Hz pada Pongo 775 berpotensi membuat konsumsi baterainya lebih tinggi dibanding Pongo 750 yang “hanya” pakai RTX 4050 dan layar FHD 144 Hz.

Dalam skenario ringan seperti browsing atau nonton video, keduanya bisa bertahan 3–4 jam saja; sementara untuk gaming atau pekerjaan berat, waktu penggunaan kemungkinan menyusut drastis (diperkirakan kurang dari 1,5–2 jam).

Intinya, meski kapasitas baterainya sama, Pongo 750 cenderung lebih efisien karena komponennya lebih ramah daya.

Jika keawetan baterai jadi pertimbangan penting untuk penggunaan mobile ringan, Pongo 750 memiliki keunggulan. Namun, untuk sesi gaming atau produktivitas berat, kedua model perlu tetap terhubung ke charger agar performanya maksimal.

Harga dan Value for Money: Siapa yang Lebih Worth It?

Nah, sekarang bagian yang bikin kita mikir keras sambil cek saldo e-wallet.

Axioo Pongo 750 saat ini dibanderol sekitar Rp 13–14 juta di pasar Indonesia seperti harga Rp 13,2 juta di Agres ID dan Rp 13,6–13,7 juta di Blibli atau Lazada untuk konfigurasi i7‑13620H + RTX 4050 + RAM 16 GB + SSD 512 GB.

Di sisi lain, Pongo 775 meluncur di kisaran Rp 20–21 juta, menawarkan peningkatan signifikan dengan GPU RTX 5070, RAM DDR5, dan layar QHD+ 180 Hz serta dukungan garansi dan proteksi yang ditingkatkan.

Jika dilihat dari segi value for money, Pongo 750 adalah pilihan yang sangat rasional: dengan performa tangguh dari RTX 4050 dan i7 generasi terbaru, kamu sudah mendapatkan fondasi gaming dan produktivitas yang solid di bawah Rp 15 juta.

Namun, Pongo 775 menawarkan lompatan fitur dan performa yang cukup besar dengan GPU kelas atas RTX 5070, layar lebih besar dan lebih tajam, RAM DDR5, serta tambahan layanan garansi/perlindungan di kisaran harga Rp 20 jutaan.

Jadi, jika anggaranmu terbatas dan kebutuhan utama adalah gaming/esports atau pekerjaan sehari-hari, Pongo 750 sudah sangat “worth it”.

Tapi kalau kamu siap investasi lebih untuk performa tinggi, visual superior, dan layanan after-sales yang lebih lengkap, Pongo 775 menjadi pilihan yang lebih future‑proof di segmen Rp 20 jutaan.

Harga Pongo 775 memang lebih tinggi sekitar.

Tapi dengan semua peningkatan CPU, GPU, layar, RAM, port, dan pendinginan apakah itu layak?

Kalau kamu hanya butuh laptop buat kuliah, kerja remote, dan gaming ringan, Pongo 750 udah lebih dari cukup.

Tapi kalau kamu mau future-proofing, edit video, main game AAA dengan setting high, atau pengen performa buas, Pongo 775 jelas investasi yang tepat.

Intinya, tergantung siapa kamu.

  • Pilih AXIOO Pongo 750 kalau kamu:
    • Gamer casual.
    • Sering kerja ringan, nonton, ngetik, streaming.
    • Budget terbatas.
    • Nggak masalah dengan desain yang lebih mencolok.
  • Pilih AXIOO Pongo 775 kalau kamu:
    • Gamer berat atau content creator.
    • Suka multitasking dan editing.
    • Mau laptop adem dan awet.
    • Suka performa tanpa kompromi.

Keduanya punya tempat di hati masing-masing pengguna.

Tapi kalau kita bicara “worth it” dalam jangka panjang, Pongo 775 adalah pemenangnya.

FAQ

1. Apakah AXIOO Pongo 775 bisa dipakai untuk editing video 4K?

Bisa banget. Dengan GPU RTX 4050 dan RAM DDR5, Pongo 775 sanggup menangani timeline 4K di DaVinci Resolve atau Premiere Pro tanpa patah-patah.

2. Apakah Pongo 750 mendukung upgrade RAM dan SSD?

Ya, Pongo 750 bisa di-upgrade hingga 64GB RAM dan tersedia slot SSD tambahan (M.2 SATA).

3. Apakah Pongo 775 punya webcam?

Punya. Tapi kualitasnya standar 720p. Kalau kamu sering Zoom, disarankan pakai webcam eksternal.

4. Mana yang lebih ringan untuk dibawa?

Pongo 750 sedikit lebih ringan (sekitar 2.1 kg) dibanding Pongo 775 (2.3 kg), tapi selisihnya tidak signifikan.

5. Adakah garansi resmi untuk dua model ini?

Ya, keduanya mendapatkan garansi resmi AXIOO selama 2 tahun untuk servis dan 1 tahun untuk baterai.

6. Apakah Pongo 775 bisa dipakai untuk desain grafis?

Bisa banget. Panel layarnya sudah mendukung color accuracy tinggi dan GPU RTX sangat ideal untuk software seperti Photoshop, Illustrator, dan Blender.

7. Kapan waktu terbaik membeli laptop AXIOO Pongo?

Pantau saat promo Harbolnas (11.11, 12.12) atau event kampus, karena AXIOO sering kasih diskon plus bonus seperti mouse gaming dan tas eksklusif.

8. Bagaimana pengalaman suara dari dua laptop ini?

Pongo 775 punya speaker yang lebih jernih dan kencang, cocok buat nonton film. Pongo 750 agak cempreng tapi masih oke untuk Zoom dan podcast.

9. Apakah software RGB keyboard bisa diatur?

Ya. Pongo 775 sudah dibekali software custom RGB untuk pengaturan per zona. Sementara Pongo 750 hanya single zone dengan preset default.

10. Bisa nggak beli versi barebone tanpa SSD/RAM?

Beberapa distributor AXIOO memang menjual versi barebone. Tapi pastikan kamu tahu cara pasang dan pilih RAM/SSD kompatibel.