harga ram naik

Kalau kamu lagi berencana upgrade PC atau beli laptop baru, artikel ini wajib kamu baca sampai habis.

Kita bakal ngomong dari A sampai Z, dari kenapa harga RAM naik, apa penyebabnya, sampai gimana dampaknya buat kamu, pengguna laptop dan PC biasa. Yuk simak!

Apa Sih yang Sebenarnya Terjadi dengan Harga RAM?

Dunia teknologi sedang mengalami krisis pasokan memori RAM dan DRAM yang serius, dan itu berdampak besar ke harga perangkat yang kita pakai setiap hari.

Kalau diibaratkan, ini seperti kamu pengin beli es krim favorit, tapi tiba-tiba semua es krimnya cuma tinggal rasa yang premium dan super mahal karena itu yang paling cepat terjual. Laptop juga gitu.

DRAM dan RAM murah mulai menghilang dari pasaran karena pabrikan memprioritaskan produksi untuk AI dan pusat data besar. Itu artinya supply menipis, sementara permintaan tetap tinggi.

Menurut sumber bahwa kekurangan memori di semua produk, termasuk memori DDR5 dan DDR4, akan berlangsung setidaknya hingga kuartal keempat tahun 2027.

Kita bahkan belum memasuki tahun 2026, dan sumber kami mengatakan bahwa kekurangan ini akan berlangsung selama dua tahun ke depan.

Ini berarti bahwa konsumen tidak dapat mengharapkan harga berbagai produk teknologi kembali normal hingga akhir tahun 2027 atau bahkan 2028.

Masalahnya adalah DRAM digunakan dalam dua produk PC utama , yaitu kit memori dan GPU. Kedua produk ini sudah mulai mengalami kenaikan harga.

Kemudian ada produk-produk yang menggunakan teknologi ini, seperti PC desktop, laptop, mini PC, perangkat genggam, dan bahkan konsol. Setiap produk yang menggunakan beberapa bentuk teknologi ini akan mengalami kenaikan harga.

Kemudian diperkirakan bahwa RAM akan menyebabkan harga smartphone dan laptop meroket, bahkan situs analis pasar TrendForce menyatakan bahwa perusahaan seperti Apple dan Samsung kemungkinan akan menaikkan harga sambil mengurangi kapasitas RAM.

Lalu, pernahkah lihat harga komponen komputer melonjak hingga dua kali lipat atau bahkan lebih?

Nah menurut analis Jukan di X , kenaikan biaya pada perangkat seperti ponsel, laptop, dan lainnya kini datang dari Samsung.

Samsung kini telah menaikkan harga kontrak RAM DDR5-nya lebih dari 100%, meningkatkan biaya menjadi $19,50 per unit. Awal tahun ini, harganya sekitar $7, sehingga ini merupakan kenaikan yang sangat besar.

Baca Juga: Samsung Micron EOL: Apa Artinya di Pasar Indonesia?

Kenapa Harga RAM Ini Mendadak Membumbung?

Sudah bukan rahasia kalau teknologi AI lagi meledak. Semua orang dan perusahaan berlomba bikin sistem AI tercanggih.

Tapi AI butuh RAM dan memori besar banget sampai bikin stok komponen rendah.

AI modern terutama yang digunakan di data center besar untuk melatih model besar (misalnya model bahasa, rekomendasi, dan sistem pembelajaran mendalam) memerlukan memori berkecepatan tinggi dan volum yang sangat besar.

Ini bukan sekadar RAM laptop 16 GB atau 32 GB biasa, tapi memori jenis DRAM dan High Bandwidth Memory (HBM) yang punya bandwith ekstra tinggi untuk proses AI.

Begini contoh sederhananya:

  • Bayangkan DRAM seperti jalan tol data. Kalau jalannya kecil, mobil (data) jadi macet. Untuk AI, butuh jalan tol super-lebar dengan cepat banget itu HBM.
  • Ketika banyak perusahaan hyperscale (misalnya Google, Microsoft, AWS, OpenAI) berlomba membangun jutaan server AI, permintaan memori ini melejit.

Ketika pabrikan menaruh sebagian besar kapasitas produksi DRAM dan HBM untuk memenuhi kebutuhan AI, jumlah memori beredar untuk laptop dan PC biasa jadi makin sedikit.

Ini berarti stok RAM untuk konsumen umum berkurang dan harganya naik tajam.

Lalu, apa dampaknya di dunia nyata?

Nah, ada beberapa hal yang terjadi sebagai akibatnya:

  • Harga modul RAM PC & laptop naik drastis karena stok menipis.
  • Produsen memori seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron lebih memprioritaskan produksi memori kelas AI daripada modul RAM konsumen.
  • Bahkan beberapa produsen shutdown lini RAM konsumen agar bisa memfokuskan produksi ke AI, seperti yang dilakukan Micron dengan merek Crucial.

Faktor Utama Naiknya Harga RAM

Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang membuat harga RAM naik:

Permintaan AI Membengkak

Permintaan AI yang semakin membengkak menjadi salah satu faktor utama naiknya harga RAM bukan sekadar teori ini fakta yang terus muncul di laporan pasar teknologi global.

Industri kecerdasan buatan, terutama pusat data besar yang menjalankan model AI modern seperti yang digunakan oleh perusahaan teknologi besar, menyerap begitu banyak chip memori sehingga pasokan untuk pasar konsumen menjadi sangat terbatas.

Permintaan ini tidak hanya mencakup RAM biasa, tetapi juga DRAM dan memori ber-bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan untuk komputasi AI berkecepatan tinggi, sehingga pabrikan seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron mengalihkan sebagian besar kapasitas produksinya ke kebutuhan AI daripada modul RAM untuk PC dan laptop biasa.

Akibatnya, stok memori untuk konsumen menipis drastis, yang pada gilirannya membuat harga RAM melonjak secara signifikan karena permintaan yang jauh melebihi pasokan yang tersedia.

Pabrikan Fokus ke Memori Bernilai Tinggi,

Pabrikan memori seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron kini makin fokus ke produksi memori bernilai tinggi, bukan sekadar RAM biasa yang dipakai di laptop dan PC.

Memori bernilai tinggi ini termasuk High Bandwidth Memory (HBM) dan modul memori server DDR5 yang sangat dibutuhkan oleh pusat data AI besar karena bisa menangani beban kerja yang jauh lebih berat.

Karena permintaan AI untuk memori jenis ini sangat besar dan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi bagi produsen, banyak kapasitas produksi yang dialihkan dari DRAM standar ke memori premium tersebut yang menyebabkan stok DRAM biasa menjadi lebih langka.

Akibatnya, pabrikan memberi prioritas pada pemenuhan kontrak memori AI dan server, sementara pasokan untuk konsumen umum seperti RAM PC/laptop semakin terbatas dan justru harganya ikut melonjak.

Kondisi ini terus memperketat pasar RAM dan membuat harga RAM standar tetap tinggi karena prioritas produksi bergeser ke produk bernilai tinggi yang lebih menguntungkan secara bisnis.

Produsen Laptop & PC Mulai Menaikkan Harga Produk Baru

Kalau kita ngomong soal kenapa produsen laptop & PC mulai menaikkan harga produk baru, itu bukan hanya sekadar “ngasal mau naik aja.”

Ini sebenarnya efek domino langsung dari kenaikan harga RAM yang sekarang lagi gila-gilaan di pasar global.

Ketika komponen RAM jadi lebih mahal karena pasokannya menipis terutama karena pabrikan memprioritaskan produksi untuk server dan AI daripada keperluan konsumen biaya produksi perangkat seperti laptop dan PC pun otomatis ikut membengkak.

Produsen besar seperti Dell, Lenovo, dan merek lain sudah mulai mengumumkan bahwa mereka terpaksa menyesuaikan harga jual laptop dan PC mereka untuk menyerap beban biaya yang lebih tinggi.

Misalnya, Dell diperkirakan akan menaikkan harga hingga puluhan hingga ratusan dolar pada model komersial mereka, tergantung konfigurasi RAM dan penyimpanan yang dipilih konsumen.

Contoh sederhananya, kalau bahan baku untuk produk jadi naik dan dalam hal ini RAM termasuk komponen signifikan dalam pembuatan laptop/PC, maka harga akhir juga harus naik supaya produsen tetap bisa beroperasi tanpa merugi. Hasilnya, konsumen pun jadi merasakan langsung dampak dari lonjakan harga RAM di harga jual perangkat baru yang lebih tinggi, bukan hanya sekadar harga RAM itu sendiri.

Ketika pabrik lebih memilih menyuplai permintaan AI daripada RAM untuk konsumen umum, maka konsumen kecil seperti kamu dan aku pun kena imbasnya.

Faktor Utama Naiknya Harga RAM

Harga RAM Naik di 2026, Apa Dampaknya untuk Pengguna Laptop dan PC?

Oke, selanjutnya dampaknya buat kamu yang pakai laptop atau PC baik kerja, kuliah, atau main game. Yuk dibongkar satu-satu.

1. Harga Laptop Baru Makin Mahal

Kalau kamu lagi pikir “mungkin harga laptop bakalan normal,” sayangnya nggak. Banyak produsen mulai menyampaikan bahwa harga laptop dan PC bakal naik karena biaya RAM yang naik.

Bayangkan ini, Laptop dengan RAM 16 GB yang biasanya Rp10 juta sekarang bisa naik 15-20 % atau lebih.

Itu artinya kamu mungkin harus keluar lebih banyak uang hanya untuk mendapatkan spesifikasi yang sama.

2. Upgrade RAM Jadi Lebih Mahal

Bukan cuma harga laptop yang naik, upgrade RAM pun jadi bikin mikir berkali-kali:

  • RAM 8 GB yang dulu murah, kini harganya melonjak signifikan.
  • Upgrade RAM untuk laptop lama? Siap-siap bayar lebih.
  • PC rakitan? Komponen lain ikut terdampak juga.

Kalau kamu suka ngoprek PC, kenaikan ini bisa bikin budget membengkak.

3. Spesifikasi Laptop Mengalami Penurunan Agar Harganya Tetap Terjangkau

Nah, ada beberapa merek kayaknya siap kompromi dengan menurunkan spesifikasi RAM demi menjaga harga jual agar tetap menarik.

Contoh:

  • Laptop mid-range mungkin kembali pakai 8 GB RAM daripada 16 GB.
  • Smartphone malah bisa turun ke RAM yang lebih kecil jadi walau harganya mirip, speknya turun.

Jadi jangan heran kalau beberapa laptop baru yang kamu lihat di toko tahun 2026 punya RAM lebih kecil tapi harganya tetap mahal.

4. PC Gaming dan Multimedia Ikut Terdampak

Kalau kita bicara soal dampak kenaikan harga RAM pada PC gaming dan pengguna multimedia, ini bukan sekadar teori, ini realita yang mulai terasa dan bikin para gamer serta kreator konten mengernyit.

Dengan harga RAM yang terus meroket akibat pasokan DRAM yang menipis, baik karena permintaan AI maupun kelangkaan komponen, laptop gaming dengan RAM besar seperti 32 GB atau lebih kini menjadi barang yang makin langka dan lebih mahal di rak toko maupun pasar online.

Ini bukan hanya soal angka kalau dulu kamu bisa dengan mudah menemukan konfigurasi 32 GB di kisaran harga yang masuk akal, sekarang banyak produsen yang menunda atau membatasi stoknya, dan ketika tersedia harganya bisa melonjak jauh lebih tinggi daripada ekspektasi awal karena biaya memori sendiri sudah masuk ke komponen utama dalam perakitan perangkat.

Bukan cuma itu, bagi kamu yang sering bekerja dengan editing video berat, animasi 3D, atau rendering multimedia lain, biaya upgrade RAM sekarang jadi bikin mikir dua kali.

Karena produsen seperti Dell, Acer, dan Asus sudah mulai menyampaikan bahwa kenaikan harga memori akan diteruskan ke konsumen lewat harga jual perangkat, terutama yang punya konfigurasi memori tinggi yang jadi kebutuhan kamu.

Akibatnya, pilihan mesin dengan kapasitas RAM yang besar tidak hanya lebih sedikit, tetapi juga lebih mahal dan biaya ini belum termasuk kebutuhan GPU dan penyimpanan cepat lain yang juga ikut terdampak.

Jadi buat kamu yang menggunakan PC atau laptop untuk gaming intensif atau pekerjaan multimedia pro, 2026 bisa jadi tahun yang menantang: entah harus merogoh kocek lebih dalam sekarang, atau memutar otak bagaimana memaksimalkan perangkat yang ada sambil menunggu kondisi pasar memori kembali stabil.

Kalau dulu 32 GB sudah jadi “nilai standar,” sekarang itu mungkin jadi barang langka dan premium banget.

5. Pasar PC Rakitan Makin Ketat

Membangun PC sendiri biasanya jadi pilihan hemat dan fleksibel. Tapi ketika harga RAM melejit, pilihan komponen jadi makin sulit.

Selain itu, banyak penjual dan pelaku industri menyampaikan bahwa stok RAM kini makin sempit karena banyak sudah dipesan bahkan hingga 2027, itu bukan hiperbola belaka ini mencerminkan realitas pasar memori global yang tengah mengalami tekanan pasokan yang berat.

Menurut laporan dari analis industri, kelangkaan DRAM dan modul RAM diproyeksikan akan berlanjut setidaknya hingga kuartal keempat 2027, dengan harga tetap tinggi sepanjang periode 2026–2027 karena ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan yang sangat tajam serta pelanggannya berupaya menimbun persediaan demi mengantisipasi kekurangan.

Akibatnya, RAM high-end menjadi semakin langka dan sulit ditemukan di pasar ritel karena sebagian besar pasokan sudah terikat kontrak atau diborong lebih dulu oleh perusahaan besar serta produsen perangkat yang ingin memastikan stok mereka cukup untuk produksi.

Hal ini berujung pada harga modul RAM yang tidak turun seperti biasanya di masa normal, tetapi justru tetap tinggi atau bahkan terus naik seiring berjalannya waktu dan stok yang semakin menipis.

Dalam situasi seperti ini, konsumen akhir termasuk pengguna PC biasa, gamer, maupun profesional kreatif mau tidak mau harus membuat keputusan pembelian lebih cepat daripada sebelumnya.

Menunggu lama bisa berarti kehabisan stok atau menghadapi harga yang lebih melambung lagi, sehingga strategi beli yang cermat dan timing yang tepat menjadi lebih penting daripada sebelumnya di tengah ketidakpastian pasokan memori global.

Harga RAM Naik di 2026, Apa Saja yang Naik?

Ketika kita bicara “Harga RAM Naik di 2026, apa saja yang naik?”, maka jawabannya bukan hanya soal angka di label RAM itu sendiri ini sudah menjadi efek domino yang memengaruhi banyak komponen dan perangkat teknologi lain di pasar.

Pertama, tentu saja harga modul RAM itu sendiri melonjak signifikan, karena DRAM untuk PC dan laptop kini menjadi komoditas yang sangat langka dan harganya bisa naik puluhan hingga ratus persen dibanding biaya produksi sebelumnya.

Kelangkaan ini membuat produsen mulai menaikkan harga upgrade RAM di perangkat mereka.

Harga paket RAM naik tiga kali lipat hanya dalam tiga bulan. Seperti yang dilaporkan oleh VideoCardz, data dari media Jerman ComputerBase menunjukkan harga kit RAM melonjak rata-rata 252 persen dari September hingga Desember.

Sementara itu, data tersebut menunjukkan bahwa harga rata-rata SSD yang juga terpengaruh oleh krisis RAM naik hampir 42 persen selama tiga bulan tersebut.

Tentu saja, kenaikan harga RAM tidak berdiri sendiri. Dampaknya merembet ke harga jual laptop dan PC baru, karena memori merupakan salah satu komponen penting dalam Bill of Materials (total biaya komponen).

Banyak merek besar seperti Dell, Lenovo, HP, Acer, dan Asus mengonfirmasi rencana untuk mengalihkan sebagian besar kenaikan biaya komponen kepada konsumen, menjadikan harga eceran laptop dan desktop lebih tinggi mulai awal 2026.

Bahkan analis mengatakan laptop dengan RAM besar atau spesifikasi tinggi dapat mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, sementara model dengan RAM lebih kecil tetap dibatasi agar harga jualnya lebih “terjangkau.”

Lebih jauh lagi, kenaikan harga komponen penyimpanan seperti SSD juga terasa karena pasar memori yang sama sedang tertekan.

Permintaan NAND Flash chip yang dipakai di SSD juga mengalami lonjakan akibat kebutuhan data center dan AI, sehingga harga SSD ikut naik bersama RAM.

Ini berarti kalau kamu ingin merakit PC, tidak hanya RAM yang bikin budget membengkak, tetapi juga penyimpanan yang biasanya menjadi pilihan wajib upgrade bagi banyak pengguna.

Tidak hanya itu, perangkat yang memanfaatkan memori seperti smartphone dan tablet kemungkinan akan mengalami kenaikan harga juga, karena produsen harus menanggung biaya komponen yang meningkat.

Bahkan ada laporan bahwa harga ponsel bisa naik sampai sekitar Rp1 juta lebih pada 2026 karena lonjakan harga komponen memori seperti RAM dan penyimpanan.

Jadi, apa saja yang naik?

  1. Harga modul RAM (DRAM/DDR5/DDR4) yang dipakai di laptop dan PC.
  2. Harga laptop dan PC baru karena biaya komponen yang lebih tinggi.
  3. Harga upgrade dan komponen lain seperti SSD yang juga memakai chip memori.
  4. Harga perangkat mobile seperti smartphone yang menggunakan LPDDR dan UFS, karena tekanan harga komponen memori sama.

Intinya, lonjakan Harga RAM Naik di 2026 bukan sekadar berita kecil ini memengaruhi rantai nilai teknologi secara luas, dari komponen sampai perangkat akhir yang kamu lihat di toko.

Tips Bijak buat Kamu yang Butuh Laptop/PC Baru

Jadi kamu lagi pertimbangkan beli laptop atau upgrade PC? Nih beberapa strategi pintar:

1. Jangan Tunda Terlalu Lama

Karena harga RAM diprediksi terus naik sepanjang 2026, menunda bisa bikin kamu bayar lebih banyak nanti.

2. Pertimbangkan Spesifikasi Minimum

Kalau kamu cuma butuh untuk kerja dan tugas ringan, fokus ke RAM minimum yang cukup saja (misal 8 GB atau 16 GB).

3. Cermat Memilih Waktu Beli

Kalau memungkinkan, cek promo akhir tahun kadang bisa dapat harga lebih baik sebelum harga naik signifikan.

4. Beli RAM Sekarang

Butuh upgrade RAM? Pertimbangkan beli sebelum harga makin tinggi.

laptop atau upgrade PC

Intinya, harga RAM dunia lagi gak bersahabat dan ini berdampak langsung ke harga laptop, PC, dan perangkat lain di 2026.

Permintaan AI yang gila, stok memori yang menipis, dan perubahan strategi pabrikan bikin komponen RAM jadi lebih mahal dari biasanya.

Bukan cuma itu kamu mungkin malah lihat spek turun pada beberapa model demi menjaga harga jual, atau upgrade RAM yang makin mahal kalau kamu mencoba “nerusin hidup” dengan perangkat lama.

FAQ

1. Kenapa harga RAM naik drastis di 2026?

Harga RAM naik karena produksi global lebih diprioritaskan untuk AI dan server, sementara pasokan untuk konsumen menipis.

2. Apakah harga laptop akan naik juga?

Ya banyak produsen sudah mengumumkan kenaikan harga laptop karena naiknya biaya komponen, termasuk RAM.

3. Apakah RAM bakal turun harga setelah 2026?

Diperkirakan belum turun sampai setidaknya akhir 2027 karena ketidakseimbangan supply-demand di pasar.

4. Haruskah beli RAM ?

Kalau kamu butuh upgrade, beli sekarang bisa lebih murah daripada menunggu nanti karena tren harga kemungkinan naik.

5. Apakah semua model RAM akan naik?

Iya, baik DDR4 maupun DDR5 terpengaruh. Bahkan model entry-level pun kemungkinan ikut naik harga.